Minggu, 16 Mei 2010

WOW..Intel Atom on Smartphone

Usai berjaya di netbook dan berekspansi ke prosesor mobil, kini Intel Atom bakal melanjutkan dominasi ke jajaran ponsel pintar. Dengan segudang fitur yang dibawanya, Intel mengklaim produk ini akan sangat tangguh.

Prosesor tersebut adalah keluarga Intel Atom z6xx yang akan dikawinkan dengan Intel Platform Controller Hub MP20 dan dedicated Mixed Signal IC tersendiri. Dengan demikian, Intel mengklaim platform baru yang ditawarkan mereka bakal mengkonsumsi energi lebih rendah serta handal menjalankan beragam konten digital.

“Intel telah mengantarkan produk pertamanya yang membukakan pintu bagi Intel Arsitektur (IA) dalam segmen pasar smartphone,” ujar Anand Chandrasekher, Senior Vice President Intel dan General Manager Ultra Mobility Group.

Intel juga mengklaim bahwa prosesor mobile yang mereka miliki sanggup berlari hingga kecepatan 1,5 Ghz. Jika benar demikian, bisa jadi ini merupakan jajaran prosesor tercepat yang bakal hadir untuk ponsel, terlebih lagi produk ini telah bersifat System on Chip (SoC).

Platform SoC milik Intel sendiri dan telah menggabungkan core prosesor Atom 45nm dengan grafis 3D, encode dan decode video, serta memory controller dalam satu kemasan (chip). Sehingga dapat menghemat daya serta membuat perangkat jadi lebih ringkas.

Selain itu, platform ini juga telah mendukung beragam fitur seperti Wi-Fi, 3G/HSPA, WiMAX, dan juga berbagai sistem operasi lainnya, termasuk Android, Meego dan Moblin.

Source : (Detik)

Jumat, 14 Mei 2010

Komputasi Modern

Komputasi bisa diartikan sebagai cara untuk menyelesaikan sebuah masalah dari inputan data dengan menggunakan algoritma.

Pencetus dari dasar – dasar komputasi modern pertama kali adalah John Von Neuman. Ia adalah ilmuwan yang meletakkan dasar – dasar komputasi modern. Semasa hidupnya Von Neumann telah menjadi ilmuwan besar abad 21 dengan meningkatkan karya – karyanya tidak hanya dalam bidang matematika, teori kuantum dan game theory, namun juga fisika nuklir dan ilmu komputer. Beliau juga salah seorang ilmuwan yang berpengaruh dalam pembuatan bom atom di Los Alamos pada perang Dunia II.

Dipicu ketertarikannya pada hidrodinamika dan kesulitan penyelesaian persamaan diferensial parsial nonlinier yang digunakan, Von Neumann kemudian beralih dalam bidang komputasi. Sebagai konsultan pada pengembangan ENIAC, dia merancang konsep arsitektur komputer yang masih dipakai sampai sekarang. Arsitektur Von Nuemann adalah komputer dengan program yang tersimpan (program dan data disimpan pada memori) dengan pengendali pusat, I/O, dan memori.

berdasarkan beberapa definisi di atas, maka komputasi modern dapat diartikan sebagai suatu pemecahan masalah berdasarkan suatu inputan dengan menggunakan algoritma dimana penerapannya menggunakan berbagai teknologi yang telah berkembang seperti komputer.

Dengan begitu waktu yang diperlukan untuk menemukan solusi atas masalah lebih cepat dan keakuratan dari selousi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan komputasi terdahulu yang umumnya menggunakan pena dan kertas maupun kapur dan batu tulis atau dikerjakan dengan menggunakan bantuan tabel.

Source : http://phenomenalsite.co.cc

Sabtu, 08 Mei 2010

Modern Computing

The word "computer" first in to the public in 1613, this refers to the arithmetic calculations and the word "computer" used in the sense that until the mid-20th century. From the late 19th century and finally the meaning of computer into a computing machine.
History of the modern computer begins with two separate technologies-automatic calculation and can be in the program, but no single device that can be said even as the computer, because some of the inconsistent application of the term. Examples of early mechanical calculating devices included the abacus (which comes from approximately 150-100 BC). A hero of Alexandria (about 10-70 AD) built a mechanical theater which was held to play lasts 10 minutes and operated by a complex system of ropes and drums which are used as a means to decide part of the mechanism. This is the essence of programmability.
one of the figures who have influenced the development of modern computing is John von Neumann (1903-1957), he was a scientist who laid the foundations modern.Von Neumann computer has become the great scientists of the 21st century. Von Neumann gave a variety of contributions in the fields of mathematics, quantum theory, game theory, nuclear physics, and computer science are channeled through their works. He also is one of the scientists involved in the manufacture of atomic bombs at Los Alamos during World War II past.
A brief history of the life journey of Von Neumann, was born in Budapest, Hungary on December 28, 1903 by Janos Neumann name. He was the first child of the couple Neumann Miksa and Kann family Margit.Nama placed in front of the original name. So in English, the name his parents became Max Neumann. At Max Neumann holds, then the name was changed to Von Neumann. After a doctorate in legal studies, he became a lawyer for a bank. In 1903, Budapest is the cradle of human genius of science, writers, artists and musicians.
Von Neumann studied various places and some place in Berlin and Zurich. In that place he earned a diploma in chemical engineering in 1926. In the same year he earned a doctorate in mathematics from the University of Budapest. Von Neumann's expertise lies in the field of game theory that gave birth to the concept of cellular automata, the atomic bomb technology, and modern computing who later gave birth to the computer. His genius in the field of mathematics has seen little since to be able to disburse the eight-digit numbers (figures) in the head.
He has taught in Berlin and Hamburg, Von Neumann moved to America in 1930 and worked at Princeton University at the same time Von Neumann became co-founder of the Institute for Advanced Studies.


Von Neumann was very interested in the settlement of hydrodynamics and the difficulty of nonlinear partial differential equations are used, Von Neumann and then shift in the computing field. Von Neumann was a consultant on the development of ENIAC computer, he designed the concept of computer architecture which is still used today. Von Nuemann architecture is a set of computers with stored programs (programs and data stored in memory) with the central controller, I / O, and memory.
Here are some examples of modern computing until the birth of ENIAC:
• Konrad Zuse's electromechanical "Z machines". Z3 (1941), a first machine displays the binary arithmetic, including floating point arithmetic and the size of programmability. In 1998, the Z3, the world's first operational computer was regarded as Turing complete.
• Next Non-programmable Atanasoff-Berry Computer, discovered in 1941 in this device using vacuum tube based computation, binary numbers, and regenerative regenerative memory kapasitor.Penggunaan memory is allowed to become much more uniform (size large table or desk).
• Furthermore Colossus computer was invented in 1943, capable of limiting the ability of the program on this device indicates that the device using thousands of tubes could be used better and this reprogrammable.Komputer electronics used to decode the German war.
• The Harvard Mark I found in 1944, has a large scale, an electromechanical computer to the limited programmability.
• So was born the U.S. Army's Ballistic Research Laboratory ENIAC was invented in 1946, the computer is used fatherly calculate decimal arithmetic and is usually called general purpose first electronic computer (ENIAC was successively a generation that has been highly developed in her time since the first computer Konrad Zuse 's Z3 found 1941).

Sumber : http://phenomenalsite.co.cc

Blackberry

Blackberry Enterprise Server (BES)

Perangkat genggam Blackberry terintegrasi pada sistem e-mail yang terorganisasi melalui paket perangkat lunak yang disebut Blackberry Enterprise System (BES). BES dapat digunakan oleh jaringan e-mail yang berbasis Microsoft Exchange, Lotus Domino, dan Novell Group Wise. Khusus pada pengguna individu, mereka dapat menggunakan layanan e-mail nirkabel yang disediakan oleh provider tanpa harus menginstalasi BES. Para pengguna individu dapat menggunakan Blackberry Internet Solution tanpa harus menginstalasi BES di smartphone mereka. BES memang ditujukan bagi pelanggan korporasi dengan cakupan usaha yang besar. Perangkat lunak ini mengintegrasikan seluruh smartphone Blackberry pada suatu organisasi dengan sistem perusahaan yang telah ada. Keuntungan yang diperoleh adalah memperluas komunikasi nirkabel dan data perusahaan kepada pengguna aktif dengan cara yang aman.

BlackBerry Professional Software (BPS)

BPS merupakan komunikasi nirkabel dan kolaborasi solusi bagi usaha kecil dan menengah. Ia menghadirkan berbagai fitur yang dibutuhkan karyawan, dalam sebuah paket yang mudah dipasang dan harga yang lebih murah.

BlackBerry Internet Service (BIS)

Perangkat lunak yang diperuntukkan bagi pengguna pribadi ini memungkinkan Anda untuk mengintegrasikan smartphone dengan 10 akun e-mail yang berbasis Post Office Protocol (POP3) dan Internet Message Access Protocol (IMAP), menerima dan mengirim pesan instan, serta berselancar di Internet. Dengan BIS, kita juga dapat membuka tambahan data (attachment) dalam bentuk excel, word, powerpoint, pdf, zip, jpg, gif dengan tingkat kompresi data yang tinggi.

BlackBerry Mobile Data System (BlackBerry MDS)

sebuah aplikasi optimisasi pengembangan kerangka kerja untuk BlackBerry Enterprise Solution, menyediakan Anda sebuah alat pengembangan untuk membangun, menyebarluaskan, serta mengatur interaksi antara BlackBerry smartphones dan aplikasi perusahaan.


mata kuliah : Pengantar Komputasi Modern

Sabtu, 05 Desember 2009

Contoh Surat Lamaran

Jl. Sukses No.212
Jakarta


Phone : 021 -7658765

August 7th, 2009

Attention To:
Mr.Tomi
PT. Sejahtera
Jl. Otista
jakarta

Dear Mr. Tomi,


I am a graduate student in Computer Science at Indonesia University, and I will be awarded an M.S. degree in July 2007. I am currently looking for a position related to Database/Graphics Package Design in the research and development department of a major company.

Before coming to Indonesia University, I designed, supervised, and completed a CAD system. The function covers vector, character and curve generation, windowing, shading, and transformations.

At Indonesia University, my research work involves Compilation of Relational Queries into Network DML. To enhance my background, I have taken some courses in computer graphics and database, and I have experience in and an understanding of the design of databases. With this b background, I certainly believe that I am competent to meet challenging tasks and can make a good contribution to your company.

Enclosed is my resume, which indicates in some detail my training and experience. I sincerely hope that my qualifications are of interest to you and that an interview might be arranged at your convenience.

Thank you for your consideration. I look forward to hearing from you soon.

Sincerely yours,



Nita

A / An / The

Using Articles

What is an article? Basically, an article is an adjective. Like adjectives, articles modify nouns. English has two articles: the and a/an. The is used to refer to specific or particular nouns; a/an is used to modify non-specific or non-particular nouns. We call the the definite article and a/an the indefinite article.
the = definite article
a/an = indefinite article
For example, if I say, "Let's read the book," I mean a specific book. If I say, "Let's read a book," I mean any book rather than a specific book. Here's another way to explain it: The is used to refer to a specific or particular member of a group. For example, "I just saw the most popular movie of the year." There are many movies, but only one particular movie is the most popular. Therefore, we use the. "A/an" is used to refer to a non-specific or non-particular member of the group. For example, "I would like to go see a movie." Here, we're not talking about a specific movie. We're talking about any movie. There are many movies, and I want to see any movie. I don't have a specific one in mind. Let's look at each kind of article a little more closely.

Indefinite Articles: a and an

"A" and "an" signal that the noun modified is indefinite, referring to any member of a group. For example:
  • "My daughter really wants a dog for Christmas." This refers to any dog. We don't know which dog because we haven't found the dog yet.
  • "Somebody call a policeman!" This refers to any policeman. We don't need a specific policeman; we need any policeman who is available.
  • "When I was at the zoo, I saw an elephant!" Here, we're talking about a single, non-specific thing, in this case an elephant. There are probably several elephants at the zoo, but there's only one we're talking about here.

Remember, using a or an depends on the sound that begins the next word. So...

  • a + singular noun beginning with a consonant: a boy; a car; a bike; a zoo; a dog
  • an + singular noun beginning with a vowel: an elephant; an egg; an apple; an idiot; an orphan
  • a + singular noun beginning with a consonant sound: a user (sounds like 'yoo-zer,' i.e. begins with a consonant 'y' sound, so 'a' is used); a university; a unicycle
  • In some cases where "h" is pronounced, such as "historical," us an:
An historical event is worth recording.
In writing, "a historical event" is more commonly used.
Remember that this rule also applies when you use acronyms:
Introductory Composition at Purdue (ICaP) handles first-year writing at the University. Therefore, an ICaP memo generally discusses issues concerning English 106 instructors. Another case where this rule applies is when acronyms start with consonant letters but have vowel sounds:
An MSDS (material safety data sheet) was used to record the data. An SPCC plan (Spill Prevention Control and Countermeasures plan) will help us prepare for the worst. If the noun is modified by an adjective, the choice between a and an depends on the initial sound of the adjective that immediately follows the article:
  • a broken egg
  • an unusual problem
  • a European country (sounds like 'yer-o-pi-an,' i.e. begins with consonant 'y' sound)
Remember, too, that in English, the indefinite articles are used to indicate membership in a group:
  • I am a teacher. (I am a member of a large group known as teachers.)
  • Brian is an Irishman. (Brian is a member of the people known as Irish.)
  • Seiko is a practicing Buddhist. (Seiko is a member of the group of people known as Buddhists.)

Definite Article: the

The definite article is used before singular and plural nouns when the noun is specific or particular. The signals that the noun is definite, that it refers to a particular member of a group. For example:
"The dog that bit me ran away." Here, we're talking about a specific dog, the dog that bit me.
"I was happy to see the policeman who saved my cat!" Here, we're talking about a particular policeman. Even if we don't know the policeman's name, it's still a particular policeman because it is the one who saved the cat.
"I saw the elephant at the zoo." Here, we're talking about a specific noun. Probably there is only one elephant at the zoo.

Count and Noncount Nouns

The can be used with noncount nouns, or the article can be omitted entirely.
  • "I love to sail over the water" (some specific body of water) or "I love to sail over water" (any water).
  • "He spilled the milk all over the floor" (some specific milk, perhaps the milk you bought earlier that day) or "He spilled milk all over the floor" (any milk).
"A/an" can be used only with count nouns.
  • "I need a bottle of water."
  • "I need a new glass of milk."
Most of the time, you can't say, "She wants a water," unless you're implying, say, a bottle of water.

Geographical use of the

There are some specific rules for using the with geographical nouns. Do not use the before:
  • names of most countries/territories: Italy, Mexico, Bolivia; however, the Netherlands, the Dominican Republic, the Philippines, the United States
  • names of cities, towns, or states: Seoul, Manitoba, Miami
  • names of streets: Washington Blvd., Main St.
  • names of lakes and bays: Lake Titicaca, Lake Erie except with a group of lakes like the Great Lakes
  • names of mountains: Mount Everest, Mount Fuji except with ranges of mountains like the Andes or the Rockies or unusual names like the Matterhorn
  • names of continents (Asia, Europe)
  • names of islands (Easter Island, Maui, Key West) except with island chains like the Aleutians, the Hebrides, or the Canary Islands
Do use the before:
  • names of rivers, oceans and seas: the Nile, the Pacific
  • points on the globe: the Equator, the North Pole
  • geographical areas: the Middle East, the West
  • deserts, forests, gulfs, and peninsulas: the Sahara, the Persian Gulf, the Black Forest, the Iberian Peninsula

Omission of Articles

Some common types of nouns that don't take an article are:
  • Names of languages and nationalities: Chinese, English, Spanish, Russian
  • Names of sports: volleyball, hockey, baseball
  • Names of academic subjects: mathematics, biology, history, computer science

Selasa, 10 November 2009

FRAME RELAY , X25,MULTIPLEXING

Frame Relay

Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan.

Keuntungan Frame Relay
Frame Relay menawarkan alternatif bagi teknologi Sirkuit Sewa lain seperti jaringan X.25 dan sirkuit Sewa biasa. Kunci positif teknologi ini adalah:

* Sirkuit Virtual hanya menggunakan lebar pita saat ada data yang lewat di dalamnya, banyak sirkuit virtual dapat dibangun secara bersamaan dalam satu jaringan transmisi.
* Kehandalan saluran komunikasi dan peningkatan kemampuan penanganan error pada perangkat-perangkat telekomunikasi memungkinkan protokol Frame Relay untuk mengacuhkan Frame yang bermasalah (mengandung error) sehingga mengurangi data yang sebelumnya diperlukan untuk memproses penanganan error.

Standarisasi Frame Relay
Proposal awal mengenai teknologi Frame Relay sudah diajukan ke CCITT semenjak tahun 1984, namun perkembangannya saat itu tidak signifikan karena kurangnya interoperasi dan standarisasi dalam teknologi ini. Perkembangan teknologi ini dimulai di saat Cisco, Digital Equipment Corporation (DEC), Northern Telecom, dan StrataCom membentuk suatu konsorsium yang berusaha mengembangkan frame relay. Selain membahas dasar-dasar protokol Frame Relay dari CCITT, konsorsium ini juga mengembangkan kemampuan protokol ini untuk berinteroperasi pada jaringan yang lebih rumit. Kemampuan ini di kemudian hari disebut Local Management Interface (LMI).

Fitur Frame Relay
Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut:
1. Kecepatan tinggi
2. Bandwidth Dinamik
3. Performansi yang baik/ Good Performance
4. Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)
4. rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)

Perangkat Frame Relay


Sebuah jaringan frame relay terdiri dari endpoint(PC, server, komputer host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi dua kategori yang berbeda:

* DTE: Data Terminating Equipment
DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking. Perangkat DTE ini mencakup endpoint dan perangkat akses pada jaringan Frame Relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi.

* DCE: Data Communication Equipment
DCE adalah perangkat internetworking pengontrol carrier Perangkat-perangkat ini juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE.

Virtual Circuit (VC) Frame Relay

Pengantar Virtual Circuit (VC)
Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara endpointdengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (two-way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC):
* Switched Virtual Circuit (SVC)
* Permanent Virtual Circuit (PVC)


Switched Virtual Circuit (SVC)


Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat empat status pada sebuah SVC:
1. Call setup
2. Data transfer
3. Idling
4. Call termination

Permanent Virtual Circuits (PVC)


Permanent Virtual Circuits (PVC), adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan permintaan atau berdasarkan call-by-call. Walaupun jalur aktual melalui jaringan berdasarkan variasi waktu ke waktu (TDM) tetapi circuit dari awal ke tujuan tidak akan berubah. PVC adalah koneksi permanen terus menerus seperti dedicated point-to-point circuit.

Perbandingan PVC vs SVC

PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan leased line. Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah putus (disconnect), oleh karena itu, tidak pernah terdapat status call setup dan termination. Hanya terdapat 2 status :
* Data transfer
* Idling

Format Frame Frame Relay
Struktur Frame
Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame Relay menambahkan header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah sebagai berikut:

* Flags - menandakan awal dan akhir sebuah frame
* Address - terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address (EA), C/R, dan Congestion control information
* DLCI Value - menunjukkan nilai dari data link connection identifier. Terdiri dari 10 bit pertama dari Address field/alamat.
* Extended Address (EA) - menunjukkan panjang dari Address field, yang panjangnya 2 bytes.
* C/R - Bit yang mengikuti byte DLCI dalam Address field. Bit C/R tidak didefinisikan saat ini.
* Congestion Control - Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian (congestion) Frame Relay.
* Data - terdiri dari data ter-encapsulasi dari upper layer yang panjangnya bervariasi.
* FCS - (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan frame.


Pendeteksi Error pada Frame Relay
Frame Relay menerapkan pendeteksi error pada saluran transmisi, tetapi Frame Relay tidak memperbaiki error. Jika terdeteksi sebuah error, frame akan dibuang (discarded) dari saluran transmisi. Proses seperti ini disebut :

Cyclic redundancy check (CRC)
Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema error-checking yang mendeteksi dan membuang data yang rusak (corrupted). Fungsi yang memperbaiki error (Error-correction) (seperti pengiriman kembali/retransmission data) diserahkan pada protokol layer yang lebih tinggi (higher-layer).

Implementasi Frame Relay
Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan private perusahaan atau organisasi.

Jaringan Publik
Pada jaringan publik Frame Relay, Frame Relay switching equipment (DCE) berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi. Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan, dan tidak dibebani administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.

Jaringan Private
Pada jaringan private Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui interface Frame Relay pada jaringan data. Trafik Non-Frame Relay diteruskan ke jasa atau aplikasi yang sesuai (seperti private branch exchange [PBX] untuk jasa telepon atau untuk aplikasi video-teleconferencing).



X25

X.25 adalah protocol yang mendefinisikan bagaimana computer (device) pada jaringan public yang berbeda platform bisa saling berkomunikasi. Protocol yang sudah distandarisasi oleh International Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector (ITU-T).
Gambar 1 mengilustrasikan sebuah network X.25

Gambar 1. Paket Switching dari Jaringan X.25

Device pada X.25 ini terbagi menjadi tiga kategori:
1.Data Terminal Equipment (DTE),
2.Data Circuit-terminating Equipment (DCE) serta
3.Packet Switching Exchange (PSE).

Device yang digolongkan DTE adalah end-system seperti terminal, PC, host jaringan (user device).Sedang device DCE adalah device komunikasi seperti modem dan switch. Device inilah yang menyediakan interface bagi komunikasi antara DTE dan PSE. Adapun PSE ialah switch yang yang menyusun sebagian besar carrier network. Hubungan antar ketiga kategori ini diilustrasikan pada gambar 2


Gambar 2. Hubungan DTE-DCE dan PSE






Protokol Pada X.25
Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini meliputi tiga layer terbawah dari model referensi OSI. Terdapat tiga protokol yang biasa digunakan pada implementasi X.25 yaitu:
Packet-Layer Protocol (PLP),
Link Access Procedure, Balanced (LAPB)
Serta beberapa standar elektronik dari interface layer fisik seperti EIA/TIA-232, EIA/TIA-449, EIA-530, dan G.703.
Gambar 3 mengilustrasikan protokol-protokol X.25 ini pada model OSI.


Gambar 3. Perbandingan Protokol X.25 Pada Tiga Layer Terbawah OSI


Lapisan-lapisan X25
Layer 1:
Physical Layer bekerja dengan elektris atau sinyal. Didalamnya termasuk beberapa standar elektronik seperti is V.35 , RS232 and X.21.

Layer 2:
Data Link Layer, pada X.25 diimplementasikan ISO HDLC standar yang disebut Link Access Procedure Balanced (LAPB) dan menyediakan link yang bebas error antara dua node yang secara fisik terkoneksi. Error ini akan dicek dan dikoreksi pada tiap hop pada network.
Fasilitas inilah yang membuat X.25 handal, dan cocok untuk link yang noisy, cenderung punya banyak error.
Protocol modern seperti Frame Relay atau ATM tidak punya error correction dan hanya memiliki basic flow control. Mereka merngandalkan protokol pada level yang lebih tinggi seperti TCP/IP untuk menyediakan flow control dan end-to-end error correction.

Layer 3:
Network Layer yang mengatur komunikasi end-to-end antar device DTE. Layer ini mengurus set-up dan memutus koneksi serta fungsi routing dan juga multiplexing.

Virtual Circuit X.25
Sebuah virtual circuit adalah koneksi logical yang dibuat untuk menjamin konektivitas antara dua network device. Sebuah virtual circuit menandai sebuah path logical dua arah dari sebuah DTE ke device lain dalam sebuah jaringan X.25.
X.25 membuat beberapa user DTE pada jaringan X.25 untuk berkomunikasi dengan beberapa DTE lain secara simultan. Hal ini dimungkinkan karena X.25 mempunyai circuit logical tadi.

Secara fisik, koneksi ini dapat melalui berapapun node seperti DCE dan PSE. Beberapa virtual circuit bisa disatukan (multiplexing) menjadi sebuah koneksi fisik tunggal. Kemudian koneksi ini bisa dipecah lagi di tempat tujuan, untuk kemudian menyampaikan data pada tujuan masing-masing. Gambar 4 dibawah menggambarkan bagaimana proses multiplexing dan demultiplexing ini.


Gambar 4. Penggabungan beberapa virtual circuit menjadi satu circuit fisik




Sedangkan virtual circuit pada X.25 itu sendiri terbagi menjadi dua, yaitu switch dan permanen.
Switched virtual circuits (SVC) adalah koneksi temporer yang digunakan untuk transfer data yang jarang dilakukan. SVC ini terjadi antar dua DTE yang tiap kali koneksi akan membuat koneksi, menjaga hingga mengakhiri sesi yang diperlukan. SVC ini bisa diibaratkan seperti sambungan telepon. Sebuah koneksi tersambung, data ditransfer lalu koneksi tersebut ditutup. Tiap DTE pada network mempunyai sebuah alamat DTE unik, penggunaan yang mirip dengan telepon.
Dan permanent virtual circuits (PVCs) adalah koneksi permanen yang digunakan untuk transfer data yang kerap dilakukan (frekuensi koneksi sering) serta transfer data yang konsisten. Pada jenis ini tidak diperlukan pengadaan sebuah sesi,
sehingga DTE bisa memulai mentransfer data kapanpun karena sesi PVC ini selalu ada (aktif).
Untuk membuat suatu koneksi SVC, DTE asal mengirimkan sebuah paket Call Request Packet, yang mengandung alamat DTE tujuan.
DTE tujuan memutuskan akan menerima paket atau tidak. Kemudian panggilan dari DTE asal diterima dengan mengirimkan paket Call Accepted atau dengan mengirimkan paket Clear Request apabila DTE tujuan memutuskan untuk tidak menerima koneksi tersebut.
Setelah DTE asal menerima paket Call Accepted, virtual circuit akan terbentuk dan data lalu ditransfer. Ketika DTE ingin mengakhiri sesi, sebuah paket Clear Request dikirim pada DTE pasangannya, yang akan menjawab dengan mengirim sebuah paket Clear Confirmation. Gambar 5 mengilustrasikan detail koneksi DTE-DCE seperti yang telah dijelaskan.


Gambar 5. Langkah Konektivitas DTE-DCE

Tujuan tiap paket diidentifikasikan oleh Logical Channel Identifier (LCI) atau Logical Channel Number (LCN) . LCN ini mengidentifikasikan nomor aktual dari channel logic pada link DTE-DCE. LCN berukuran 8 bit dan direpresentasikan oleh nomor antar 0 hingga 255.

Packet Assembler/Disassembler
Packet assembler/disassembler (PAD) adalah sebuah device yang biasa digunakan pada jaringan X.25. PAD digunakan ketika sebuah decive DTE terlalu sederhana untuk mengimplementasikan fungsionalitas X.25 secara penuh.
PAD diletakkan antara DTE dan DCE, dan melakukan tiga fungsi utama: buffering, penyusunan paket (assembly) serta penguraian paket (disassembly). PAD menyimpan data yang dikirim atau diterima oleh DTE. PAD juga menyusun data keluar menjadi paket dan memforwardnya ke DCE. Lalu PAD juga mengurai paket yang diterima sebelum memforward datanya ke DTE. Gambar 6 mengilustrasikan fungsi PAD ini.




Gambar 6. Tiga Fungsi PAD (Buffer, Assembly dan Disassembly)







Resume Karakteristik X.25
Ukuran paket maksimum dari X.25 berkisar antara 64 bytes sampai 4096 bytes, dengan ukuran default pada hampir semua network adalah 128 bytes.
X.25 optimal untuk line kecepatan rendah, 100kbps kebawah. Karena fasilitas X.25 seperti ukuran paket yang kecil, pengecekan error tersembunyi dan lainnya tidak akan signifikan seperti halnya pada kecepatan rendah.
X.25 telah menjadi dasar bagi pengembangan protokol paket switch lain seperti TCP/IP dan ATM. Sama seperti X.25, kedua protokol ini juga mempunyai kemampuan untuk meng-handle dari satu source ke banyak koneksi serta kemampuan menyamakan kecepatan pada DTE yang memiliki line speed yang berbeda.
X.25 telah diciptakan sejak pertengahan tahun 70 dan sudah banyak diperbaiki sehingga stabil. Dikatakan bahwa tidak ada data error pada modem di network X.25
Kekurangan X.25 adalah delay tetap yang disebabkan oleh mekanisme store dan forward, sehingga menyebabkan pengaturan rate transmisi data. Frame Relay dan ATM tidak punya kontrol flow dan kontrol error sehingga waktu hubungan end-to-end bisa menjadi minimal.
Penggunaan X.25 kini semakin berkurang, digantikan oleh sistem yang berbasis TCP/IP, walau X.25 masih banyak digunakan pada autorisasi Point-of-Sale credit card dan debit.
Tetapi, ada mulai ada peningkatan pembangunan infrastruktur X.25 dengan investasi besar pada seluruh dunia. Sehingga mungkin, X.25 masih tetap penting untuk beberapa waktu kedepan.

Implementasi X.25
Contoh cara mengkonfigurasi X.25 dengan perintah encapsulation pada cisco router:
Router(config)#int s0
Router(config-if)#encap x25
Router(config-if)#x25
adddress dengan metode X.121
Router(config-if)#x25 ips <16-4096> ips adalah input packet size
Router(config-if)#x25 win <1-127> win adalah window size
Beberapa perintah yang dapat digunakan untuk memeriksa konfigurasi X.25 antara lain:
Router#show x.25 map menampilkan peta alamat x.25
Router#show x.25 route menampilkan tabel routing x.25
Router#show x.25 vc menampilkan daftar SVC dan PVC aktif
Router#show x.25 remote-red tampil mapping lokal&remote IPaddress


MULTIPLEXING (FDM & TDM)
Dua stasiun komunikasi tidak akan memakai kapasitas penuh dari suatu data link untuk efisiensi, karena itu sebaiknya kapasitasnya dibagi. Pembagian ini diistilahkan sebagai multiplexing.
Contoh sederhananya yaitu multidrop line, dimana sejumlah perangkat secondary (misal : terminal) dan sebuah primary (misal : komputer host) saling berbagi pada jalur/line yang sama.

Keuntungannya :
• Komputer host hanya butuh satu port I/O untuk banyak terminal
• hanya satu line transmisi yang dibutuhkan.

3 teknik multiplexing :
• frequency-division multiplexing (FDM), paling umum dipakai untuk radio atau TV
• time-division multiplexing (TDM) atau synchronous TDM, dipakai untuk multiplexing digital voice.

Peningkatan efisiensi synchronous TDM dengan variasi sebagai berikut :
o Statistical TDM
o Asynchronous TDM
o Intelligent TDM


Gambar 1 menyatakan fungsi multiplexing secara umum. Multiplexer mengkombinasikan (me-multiplex) data dari n input dan mentransmisi melalui kapasitas data link yang tinggi. Demultiplexer menerima aliran data yang di-multiplex (pemisahan (demultiplex) dari data tersebut tergantung pada channel) dan mengirimnya ke line output yang diminta.


Gambar1 multiplexing


Frequency Division Multiplexing
Karakteristik
Digunakan ketika bandwidth dari medium melebihi bandwidth sinyal yang diperlukan untuk transmisi.
Tiap sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi carrier yang berbeda dan frekuensi carrier tersebut terpisah dimana bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidak overlap.
Gambar 2 menunjukkan kasus umum dari FDM. Enam sumber sinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yang memodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda (f1,...,f6). Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu channel.
Sinyal input baik analog maupun digital akan ditransmisikan melalui medium dengan
sinyal analog.


Gambar 2 FDM dan TDM

Contoh sederhana dari FDM yaitu transmisi full-duplex FSK (Frequency Shift Keying). Contoh lainnya yaitu broadcast dan TV kabel. Sinyal video hitam putih adalah modulasi AM pada sinyal carrier fcv . Karena baseband dari sinyal video = 4 MHz maka sinyalnya sekarang menjadi fcv - 0,75 MHz sampai dengan fcv- 4,2 MHz.
fcc sebagai color subcarrier mentransmisi informasi warna. Sedangkan sinyal audio dimodulasi pada fca, diluar bandwidth efektif dari 2 sinyal lainnya. Bandwidth audio = 50 KHz. Dengan demikian sinyal TV dapat di-multiplex dengan FDM pada kabel
CATV dengan bandwidth = 6 MHz.

Gambar 3 memperlihatkan sistim FDM secara umum.
Sejumlah sinyal digital atau analog [ mi(t), i = 1 , N ] di-multiplex ke dalam medium transmisi yang sama. Tiap sinyal mi(t) dimodulasi dalam carrier fsci ; karena digunakan multiple carrier maka masing-masing dinyatakan sebagai sub carrier.
Modulasi apapun dapat dipakai. Kemudian sinyal termodulasi dijumlah untuk menghasilkan sinyal gabungan mc(t). Gambar 6.4b menunjukkan hasilnya.


Gambar 3 Frekuensi Division Multiplexing

Sinyal gabungan tersebut mempunyai total bandwidth B, dimana
N
B > S Bsi
i = 1
Sinyal analog ini ditransmisikan melalui medium yang sesuai. Pada akhir penerimaan, sinyal gabungan tersebut lewat melalui N bandpass filter, dimana tiap filter berpusat pada fsci dan mempunyai bandwidth Bsci , untuk 1.
Gambar 4 FDM dari 3 sinyal band suara

Gambar 4 menggambarkan spektrum sinyal suara (voice) dari 300 sampai 3400 Hz. Bila suatu sinyal diamplitudo modulasi pada carrier 64 KHz maka gambar spektrumnya seperti gambar 6.5b. Sinyal termodulasi mempunyai bandwidth 8 KHz dari 60 sampai 68 KHz. Tetapi yang digunakan hanya lower sideband-nya sehingga didapat gambar 6.5c, dimana ketiga sinyal voice tersebut dipakai untuk memodulasi carrier pada 64,68 dan 72 KHz.
Sinyal suara ini ditransmisi melalui modem dan sudah cukup memakai bandwidth 4 KHz. Tetapi problemnya jika melalui jarak yang jauh maka akan timbul intermodulasi noise dan efek nonlinear dari amplifier pada salah satu channel yang akan menghasilkan komponen-komponen frekuensi pada channel-channel yang lain.

Carrier system
Tiga level pertama dari definisi hierarki AT&T, dimana 12 channel voice dikombinasikan untuk menghasilkan suatu group sinyal dengan bandwidth 12 x 4 KHZ = 48 KHz dalam range 60 – 108 KHz. Kemudian dibentuk blok dasar berikutnya 60 channel supergroup, yang dibentuk oleh FDM lima group sinyal. Sinyal yang dihasilkan antara 312 sampai 552 KHz

Variasi lainnya, yaitu dengan kombinasi 60 channel voice band langsung dalam suatu supergroup, dimana akan mengurangi biaya karena interface dengan group multiplex tidak diperlukan. Hierarki dari level berikutnya adalah master group dengan 10 supergroup input.
Catatan : suara asal atau sinyal data mungkin dimodulasi berulangkali. Tiap tingkatan
dapat mengubah data asal; hal ini misalnya jika modulator/multiplexer mengandung
non linearitas atau menghasilkan noise.

Synchronous Time-Division Multiplexing
Karakteristik
Digunakan ketika data rate dari medium melampaui data rate dari sinyal digital yang ditransmisi.
Sinyal digital yang banyak (atau sinyal analog yang membawa data digital) melewati transmisi tunggal dengan cara pembagian (=interlaving) porsi yang dapat berupa level bit atau dalam blok-blok byte atau yang lebih besar dari tiap sinyal pada suatu waktu.

Gambar 5 memperlihatkan system synchronous TDM.
Gambar 5a, sejumlah sinyal digital (mi(t), i = 1,N) di-multiplex ke dalam medium transmisi yang sama. Data yang masuk dari masing-masing sumber disimpan dalam buffer yang biasanya berukuran 1 bit atau 1 karakter. Buffer tersebut di-scan secara sequential untuk membentuk komposisi aliran data digital mc(t) yang dapat ditransmisi langsung atau melalui modem, biasanya transmisi synchronous. Operasi scan tersebut berjalan cepat dimana buffer terlebih dulu dikosongkan untuk dapat meneriman data. Dengan demikian data rate mc(t) harus sama dengan jumlah data rate mi(t).
Gambar 5b memperlihatkan format data yang ditransmisi. Data -data tersebut dikumpulkan dalam frame-frame . Tiap frame mengandung cycle dari time slot dimana tiap slot mewakili tiap sumber data.



Gambar 5 Synchronous time-division multiplexing

Channel adalah serangkaian slot-slot yang mewakili satu sumber, dari frame ke frame.
Panjang slot sama dengan panjang buffer transmitter yaitu 1 bit atau 1 karakter.
Dalam hal ini dipakai 2 teknik interlavin g :
· Character-interlaving :
o Dipakai dengan sumber asynchronous.
o Tiap time slot mengandung 1 karakter dari data.

· Bit-interlaving :
o Dipakai dengan sumber synchronous dan boleh juga dengan sumber asynchronous.
o Tiap time slot mengandung hanya 1 bit.

Gambar 5c, pada receiver, data mc(t) di-demultiplex dan diarahkan ke buffer tujuan yang sesuai. Untuk tiap sumber input mi(t), ada sumber output identik yang akan menerima data input pada kecepatan yang sama dengan pada waktu ditimbulkan.

Synchronous TDM :
· Disebut synchronous karena time slot-time slot-nya di-alokasikan ke sumber-sumber dan tertentu dimana time slot untuk tiap sumber ditransmisi. Biar bagaimanapun sumber mempunyai data untuk dikirim.
· Dapat mengendalikan sumber-sumber dengan kecepatan yang berbeda-beda.

TDM Link Control
Mekanisme kontrolnya tidak diperlukan protokol data link maka aliran data yang
ditransmisikan tidak mengandung header dan trailer.

Ada 2 kunci mekanisme kontrol data link : flow control dan error control. Tetapi flow
control tidak diperlukan bila multiplexer dan demultiplexer dihubungkan seperti gambar data rate dari multiplexer tetap dan keduanya beroperasi pada kecepatan tersebut. Bila dihubungkan ke line output yang tidak dapat menerima data, maka untuk sementara, channel akan membawa slot-slot kosong, tetapi frame-frame keseluruhan akan mempertahankan kecepatan transmisi yang sama.
Untuk error control, transmisi ulang hanya dilakukan pada satu channel dimana terjadi
error jadi error control ada per -channel.
Agar flow control, error control dapat dilenkapi per basis channel, dipakai protokol
data link misalnya HDLC per basis channel.

Lihat gambar 6, dua sumber data, masing-masing memakai HDLC. Yang satu mentransmisi frame-frame HDLC yang mengandug 3 octet data, yang lain mengandung 4 octet data. Kita memakai multiplexing interlaving karakter. Maka octet-octet dari frame-frame HDLC dari 2 sumber dicampur aduk bersama untuk transmisi melalui line multiplex. Operasi multiplexing/demultiplexing adalah transparant untuk mencapai stasiun; untuk tiap pasang stasiun komunikasi,mempunyai link tersendiri.
Pada akhir kedua line perlu suatu kombinasi multiplexer/demultiplexer dengan line full duplex diantaranya. Kemudian tiap channel terdiri dari 2 set slot, satu menuju ke masing-masing arah.


Gambar 6 Konfigurai Pemakaian Data Link Control Pada Chanel TDM


Framing
Frame TDM tidak memakai karakter SYNC atau flag untuk synchronisasi frame
tetapi added-digit framing.
Pada cara ini, satu kontrol bilangan ditambahkan ke tiap frame TDM. Juga memakai pola bit identita s dari frame ke frame. Synchorinasi dilakukan dengan cara, receiver
membandingkan bit-bit yang masuk dari posisi satu frame untuk memperoleh pola.
Jika polanya tidak sama, posisi bit berurutan di cari sampai pola didapat. Sekali
synchronisasi frame tercapa i, receiver melanjutkan memonitor channel framing bit.
Jika pola terputus, receiver harus masuk lagi ke mode framing search.

Pulse Stuffing (= pulsa pengisi)
Dipakai untuk mengatasi problem :
· Jika tiap sumber mempunyai clock yang terpisah, variasi antar clock-clock akan menyebabkan hilangnya synchronisasi.
· Data rate dari input data tidak bertalian dengan angka rasional sederhana.
Sehingga :
· Data rate yang keluar dari multiplexer, termasuk framing bit, lebih tinggi daripada jumlah maximum kecepatan yang masuk.
· Kapasitas ekstra dipakai oleh stuffing extra dummy bit -bit atau pulsa-pulsa
ke dalam tiap sinyal yang masuk sampai kecepatannya naik ke clock sinyal
yang dibangkitkan.
· Pulsa-pulsa stuffing dimasukkan ke lokasi yang tertentu didalam format frame
multiplexer sehingga dapat dikenali dan dipindah ke demultiplexer.

Sistim-sistim Carrier
Dasar dari hierarki TDM adalah format transmisi DS-1 (gambar 6.10) yang memultiplex 24 channel. Tiap frame mengandung 8 bit/channel plus framing bit untuk 24 x 8 + 1 = 193 bit.


Gambar 7 Format Transmisi DS-1

Untuk transmisi suara (voice), dimana bandwidth voice = 4 KHz sehingga diperlukan
8000 sampel/detik. Dengan panjang frame 193 bit, maka data rate-nya = 8000 x 193 =
1,544 Mbps. Untuk lima dari enam frame, dipakai 8 bit PCM. Untuk setiap bit ke
enam tiap channel mengandung 7 bit PCM plus bit pensinyalan.
Untuk data digital, dipakai data rate yang sama dengan voice yaitu 1,544 Mbps.
Untuk data disediakan 23 channel. Channel ke 24 disimpan untuk byte SYNC khusus
yang menyebabkan lebih cepat dan framing ulang yang lebih baik untuk suatu
framing error. Untuk tiap channel, 7 bit/channel dan tiap channel diulang 8000
kali/detik, maka data rate/channel = 56 Kbps. Untuk data rate yang lebih rendah
dipakai teknik subrate multiplexing dimana bit tambahan diambil dari tiap channel
untuk indikasi speed subrate multiplexing yang sedang dipakai sehingga kapasitas
total per channel = 6 x 8000 = 48 Kbps.

Statistical Time-Division Multiplexing
Karakteristik
Statistical TDM yang dikenal juga sebagai asynchronous TDM dan intelligent TDM,
sebagai alternative synchronous TDM.
Mempunyai sejumlah line I/O pada satu sisi dan line multiplex kecepatan tinggi pada
sisi lainnya. Dimana ada n line I/O, tetapi hanya k
Gambar 8 Format-format Frame dari Statistical TDM

Untuk (a) hanya 1 sumber data yang dimasukkan per frame. Sumber diidentifikasi
oleh suatu address. Panjang daerah data adalah variabel dan diakhiri oleh akhir dari
overall frame. Cara ini dapat bekerja baik dibawah beban yang ringan, tetapi kurang
efisien untuk beban yang berat.
Untuk efisiensi :
· Dengan menggunakan multiple data source yang dibentuk dalam suatu frame
tunggal.
· Daerah address dapat dikurangi dengan memakai pengalamatan relatif dimana
tiap address menunjukkan sumber aliran re latif terhadap sumber terdahulu.
· Memakai 2 bit label untuk panjang daerah [SEID78].

Performa
Data rate dari output statistical multiplexer lebih rendah daripada jumlah data rate
input. Hal ini dimungkinkan karena rata-rata jumlah dari input kurang daripada
kapasitas line multiplex. Tetapi masalah yang timbul yaitu terjadinya periode peak
ketika input melampaui kapasitas.
Solusinya : dengan memasukkan suatu buffer dalam multiplexer untuk menahan
sementara kelebihan input.

Pertimbangan ukuran buffer dan data rate dari line ditentukan untuk menentukan
waktu respon sistim dan kecepatan line multiplex. Semakin besar buffer, delay-nya
semakin panjang.
Parameter-parameter untuk statistical TDM :
N = jumlah dari sumber input
R = data rate tiap sumber, bps
M = kapasitas efektif dari line multiplex, bps = kecepatan maksimum dimana bit-bit
data dapat ditransmisikan
a = waktu tengah tiap sumber yang sedang transmisi, 0 < k =" M/(NR)" 1 =" ukuran" k="1" l =" a" r =" rata-rata" s ="----=" p =" l" s =" a" m =" a" k =" l" m =" pemakaian" tq =" ukuran">

;;